Categories

Jumat, 14 Juni 2013

Rahasia Gerakan Sholat

Suatu ketika Rasulullah SAW berada di dalam Masjid Nabawi, Madinah. Selepas menunaikan shalat, beliau menghadap para sahabat untuk bersilaturahmi dan memberikan tausiyah. Tiba-tiba, masuklah seorang pria ke dalam masjid, lalu melaksanakan shalat dengan cepat.
Setelah selesai, ia segera menghadap Rasulullah SAW dan mengucapkan salam. Rasul berkata pada pria itu, “Sahabatku, engkau tadi belum shalat ”
Betapa kagetnya orang itu mendengar perkataan Rasulullah SAW. Ia pun kembali ke tempat shalat dan mengulangi shalatnya. Seperti sebelumnya ia melaksanakan shalat dengan sangat cepat. Rasulullah SAW tersenyum melihat “gaya” shalat seperti itu.
Setelah melaksanakan shalat untuk kedua kalinya, ia kembali mendatangi Rasulullah SAW. Begitu dekat, beliau berkata pada pria itu, “Sahabatku,tolong ulangi lagi shalatmu, Engkau tadi belum shalat.”
Lagi-lagi orang itu merasa kaget. Ia merasa telah melaksanakan shalat sesuai aturan. Meski demikian, dengan senang hati ia menuruti perintah Rasulullah SAW. Tentunya dengan gaya shalat yang sama.
Namun seperti “biasanya”, Rasulullah SAW menyuruh orang tersebut mengulangi shalatnya kembali. Karena bingung, ia pun berkata, “Wahai Rasulullah, demi Allah yang telah mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak bisa melaksanakan shalat dengan lebih baik lagi. Karena itu, ajarilah aku ”
“Sahabatku,” kata Rasulullah SAW dengan tersenyum, “Jika engkau berdiri untuk melaksanakan shalat, maka bertakbirlah, kemudian bacalah Al-Fatihah dan surat dalam Alquran yang engkau pandang paling mudah. Lalu, rukuklah dengan tenang (thuma’ninah), lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak. Selepas itu, sujudlah dengan tenang, kemudian bangunlah hingga engkau duduk dengan tenang. Lakukanlah seperti itu pada setiap shalatmu.”
Kisah dari Mahmud bin Rabi’ Al Anshari dan diriwayatkan Imam Bukhari dalam Shahih-nya ini memberikan gambaran bahwa shalat tidak cukup sekadar “benar” gerakannya saja, tapi juga harus dilakukan dengan tumaninah, tenang, dan khusyuk.
Kekhusukan ruhani akan sulit tercapai, bila fisiknya tidak khusyuk. Dalam arti dilakukan dengan cepat dan terburu-buru. Sebab, dengan terlalu cepat, seseorang akan sulit menghayati setiap bacaan, tata gerak tubuh menjadi tidak sempurna, dan jalinan komunikasi dengan Allah menjadi kurang optimal. Bila hal ini dilakukan terus menerus, maka fungsi shalat sebagai pencegah perbuatan keji dan munkar akan kehilangan makna.
Hikmah Gerakan Shalat
Sebelum menyentuh makna bacaan shalat yang luar biasa, termasuk juga aspek “olah rohani” yang dapat melahirkan ketenangan jiwa, atau “jalinan komunikasi” antara hamba dengan Tuhannya, secara fisik shalat pun mengandung banyak keajaiban.
Setiap gerakan shalat yang dicontohkan Rasulullah SAW sarat akan hikmah dan bermanfaat bagi kesehatan. Syaratnya, semua gerak tersebut dilakukan dengan benar, tumaninah serta istiqamah (konsisten dilakukan).
Dalam buku Mukjizat Gerakan Shalat, diungkapkan bahwa gerakan shalat dapat melenturkan urat syaraf dan mengaktifkan sistem keringat dan sistem pemanas tubuh. Selain itu juga membuka pintu oksigen ke otak, mengeluarkan muatan listrik negatif dari tubuh, membiasakan pembuluh darah halus di otak mendapatkan tekanan tinggi, serta membuka pembuluh darah di bagian dalam tubuh (arteri jantung).
Kita dapat menganalisis kebenaran sabda Rasulullah SAW dalam kisah di awal.
“Jika engkau berdiri untuk melaksanakan shalat, maka bertakbirlah.”
Saat takbir Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya ke atas hingga sejajar dengan bahu-bahunya (HR Bukhari dari Abdullah bin Umar). Takbir ini dilakukan ketika hendak rukuk, dan ketika bangkit dari rukuk.
Beliau pun mengangkat kedua tangannya ketika sujud. Apa maknanya? Pada saat kita mengangkat tangan sejajar bahu, maka otomatis kita membuka dada, memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk dialirkan ke bagian otak pengatur keseimbangan tubuh, membuka mata dan telinga kita, sehingga keseimbangan tubuh terjaga.
“Rukuklah dengan tenang (tumaninah).” Ketika rukuk, Rasulullah SAW meletakkan kedua telapak tangan di atas lutut (HR Bukhari dari Sa’ad bin Abi Waqqash). Apa maknanya? Rukuk yang dilakukan dengan tenang dan maksimal, dapat merawat kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang belakang (sebagai syaraf sentral manusia) beserta aliran darahnya. Rukuk pun dapat memelihara kelenturan tuas sistem keringat yang terdapat di pungggung, pinggang, paha dan betis belakang. Demikian pula tulang leher, tengkuk dan saluran syaraf memori dapat terjaga kelenturannya dengan rukuk. Kelenturan syaraf memori dapat dijaga dengan mengangkat kepala secara maksimal dengan mata mengharap ke tempat sujud.
“Lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak.” Apa maknanya? Saat berdiri dari dengan mengangkat tangan, darah dari kepala akan turun ke bawah, sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga syaraf keseimbangan tubuh dan berguna mencegah pingsan secara tiba-tiba.
“Selepas itu, sujudlah dengan tenang.” Apa maknanya? Bila dilakukan dengan benar dan lama, sujud dapat memaksimalkan aliran darah dan oksigen ke otak atau kepala, termasuk pula ke mata, telinga, leher, dan pundak, serta hati. Cara seperti ini efektif untuk membongkar sumbatan pembuluh darah di jantung, sehingga resiko terkena jantung koroner dapat diminimalisasi.
“Kemudian bangunlah hingga engkau duduk dengan tenang.” Apa maknanya? Cara duduk di antara dua sujud dapat menyeimbangkan sistem elektrik serta syaraf keseimbangan tubuh kita. Selain dapat menjaga kelenturan syaraf di bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis, sampai jari-jari kaki. Subhanallah!
Masih ada gerakan-gerakan shalat lainnya yang pasti memiliki segudang keutamaan, termasuk keutamaan wudhu. Semua ini memperlihatkan bahwa shalat adalah anugerah terindah dari Allah SWT bagi hambanya yang beriman.

Kamis, 13 Juni 2013

manfaat membaca untuk anak usia dini

Sebagai orang tua tentunya ayah bunda punya harapan-harapan tertentu kepada anak-anaknya.
Akan ayah bunda bentuk seperti apakah mereka, ingin jadi seperti apakah mereka kelak ?
Salah satu impian tiap orang tua adalah ingin memiliki anak yang cerdas.    Kecerdasan pada dasarnya bisa dibentuk, tidak hanya identik dengan faktor genetik atau keturunan, tetapi bisa didapat dari berbagai hal.    Seperti nutrisi yang baik, permainan dan kebiasaan positif yang dibentuk sejak dini.    Orang tua memiliki peran besar dalam pembentukan kebiasaan positif pada anak.     Salah satu caranya dengan meningkatkan potensi anak dalam belajar.   Membaca buku merupakan bagian integral dari kehidupan mereka.
Banyak manfaat yang dapat ayah bunda peroleh dengan kebiasaan membacakan buku bagi anak.   Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
Menambah kosakata anak                                                                                                                                
Melalui membaca, anak akan terbiasa mendengar berbagai kosakata baru.   Ini akan memperkaya mereka dalam memahami berbagai kata yang ada disekitar mereka.   Hal ini juga merupakan  salah satu cara yang paling efektif untuk membuat otak agar lebih berkembang karena anak dirangsang untuk memperkaya “bahasa” mereka.
Sebagai contoh, sebuah penelitian di Rhode Island Hospital, Amerika Serikat, dengan membandingkan dua kelompok bayi yang berusia delapan bulan.  Kelompok pertama adalah kelompok yang sering dibacakan buku cerita oleh orang tuanya dan kelompok kedua sebaliknya.   Hasilnya bahwa pada kelompok pertama, kosakata beserta pemahaman si bayi meningkat menjadi 40 persen, sedangkan kelompok non membaca hanya meningkat 16 persen
Meningkatkan keterampilan komunikasi                                                                                                               
Dengan perbendaharaan kata yang semakin banyak, akan membantu anak lebih mudah dalam berkomunikasi.   Mereka akan lebih percaya diri dalam berucap karena mereka  kaya dengan berbagai kata dan kalimat.   Susunan yang baik dalam berbicara pun secara perlahan akan berpengaruh pada cara mereka berkomunikasi.   Selain itu, ketika ayah bunda membacakan buku ke anak sebaiknya dengan volume suara yang dapat didengar baik oleh mereka (read a loud).   Karena dengan read a loud,  ayah bunda mengajarkan banyak keterampilan dalam berkomunikasi.    Bagaimana cara berbicara, mendengarkan dan membaca yang baik.
Mengenalkan konsep baru                                                                                                                                
Berbagai konsep dalam kehidupan dapat ayah bunda kenalkan melalui membaca.    Mulai dari pengenalan berbagai macam warna, bentuk, huruf, angka dan lain-lain.
Melatih kemampuan berpikir logis                                                                                                                 
Membaca dapat melatih anak untuk berpikir logis.     Dengan membaca dapat pula membantu kemampuan berpikir awal mereka.    Ketika ayah bunda membacakan buku untuk anak, mereka akan belajar untuk memahami sebab dan akibat, belajar untuk menjunjung tinggi logika, serta berpikir secara abstrak.    Anak juga akan belajar mengenai konsekuensi dari suatu tindakan, dan dasar-dasar apa yang benar dan salah
Biasakan anak untuk berani mengambil keputusan sendiri.    Dari keadaan yang mereka hadapi diperlukan kemampuan bernalar, yaitu kemampuan untuk menarik kesimpulan yang tepat dari bukti-bukti yang ada.     Karena kemampuan bernalar ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, anak dibacakan buku cerita tentang ‘Akibat membuang sampah sembarangan’.    Dari bacaan tersebut anak akan dilatih berpikir bahwa kalau mereka membuang sampah sembarangan akan berakibat dampak-dampak yang merugikan, seperti banjir, timbul penyakit dan lain-lain.
Melatih konsentrasi                                                                                                                                             
Ketika membaca membutuhkan rentang perhatian yang cukup lama.   Ini dapat melatih konsentrasi anak, bagaimana mereka tetap dalam posisi tenang, mendengarkan dan memproses informasi agar diterima dengan baik.    Bila anak sudah terbiasa sejak dini dilatih konsentrasinya, maka ia akan lebih mudah untuk melaksanakan serta menyelesaikan suatu pekerjaan dengan hasil yang maksimal.
Mengembangkan imajinasi dan kreativitas
Membaca tentang keanekaragaman kehidupan dapat membuka pikiran anak.   Informasi yang mereka terima dapat membantu mengembangkan sisi kreatif otak, karena anak akan terpancing untuk memiliki rasa ingin tahu yang lebih dan lebih.    Ini dapat memotivasi mereka membuat suatu inovasi melalui daya imajinasi dan kreativitasnya.
berikut ini ada buku yang bagus untuk anak.